Wapres Uniki : Penggusuran Pedagang Harus di Pertimbangkan Ulang

Lhokseumawe | Keadilannews.com,- Pemerintah kota Lhokseumawe pada hari Senin (16/01/2023) Melakukan penggusuran terhadap Lapak pedagang yang berjualan di seputaran Stadion Tunas Bangsa , Desa Mon Geudong , Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

“Wakil Presiden Mahasiswa Uiversitas Kebangsaan Indonesia PDSKU Kota Lhokseumawe , M Fahridzi Menyayangkan langkah yang di ambil oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe terhadap pedagang dengan penggusuran melalui pendekatan kekerasan.”

Fahridzi saat berada di lokasi melihat bagaimana para pihak keamanan yang terdiri Aparat gabungan sempat adu mulut hingga adu jotos , menurut nya ini sudah di luar batas karena pihak seharus nya memberi pencerahan kepada publik malah mempertontonkan kekerasan kepada publik.

Dimanapun tindakan represif dan brutal tidak di perbolehkan , karena pedagang adalah rakyat biasa yang tidak mengancam keadaan negara, Harusnya mereka bisa mengedepankan dialog di bandingkan tindakan represif dan brutal.

Dari beberapa pengakuan masyarakat kami mendapatkan alasan para pedagang melakukan perlawanan terhadap petugas yang mencoba menggusur lapak mereka.

“Kami berhak melawan mereka ini tempat kami mencari rezeki , bagaimana kondisi keluarga kami kalo lapak kami di gusur , anak saya dua sedang dalam pendidikan dua di pesantren sedang suami saya tidak berkerja, ini adalah satu-satu nya harapan kami dalam menafkahi keluarga.”

Muhammad Fahridzi menyarankan Pj Walikota Lhokseumawe agar mempertimbangkan sikap yang telah di ambil mengingat ini menyangkut hajat orang banyak.

“Harus ada upaya preventif yang sama sama menguntungkan baik pihak pemkot ataupun pihak pedagang agar pertumbuhan ekonomi masyarakat sesuai dengan harapan kita bersama.” imbuhnya;

Selanjut nya ia berharap kedepan aparat keamanan lebih mengedepankan dialog di banding kekerasan dalam menyelesaikan masalah.

Kemudian kita sadar bahwa ada mafia lapak yang harus di basmi di Kota Lhokseumawe, mengingat Kota yang kita cintai ini bukan milil satu golongan, Namun milik kita kita semua ,untuk kemudian kita jaga dan majukan.*(sofian/Rilis/red)